Jakarta, DKPP- Dua kubu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) secara bergantian berkunjung ke Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP). Setelah Kamis (5/2), PPP kepengurusan Djan Faridz yang hadir, hari ini Jumat
(6/2), giliran kepengurusan Romahurmuziy (Romi) yang berkunjung ke DKPP.
Hampir sama dengan maksud kubu Djan Faridz, kunjungan kubu Romi juga
dimaksudkan untuk mengklarifikasi posisinya secara hukum. Romi berharap DKPP
dan penyelenggara Pemilu memiliki persepsi yang sama bahwa kepengurusannyalah yang sah secara hukum.
Ini ada kaitannya dengan persiapan pemilihan kepala daerah. Kami tidak
ingin ketika pilkada berjalan diwarnai misspersepsi atas dualisme. Jangan sampai ini dibawa ke level penyelenggara.
Kami akan sampaikan dokumen yang menjadi bukti keabsahan dari
Kemenkumham, terang Romi.
Ketua DKPP Prof Jimly secara tegas mengatakan, tidak dapat ikut campur
dalam hal ini. Dia hanya dapat mengimbau agar penyelenggara Pemilu tetap
menaati aturan hukum dan etika yang berlaku. Kepada PPP, Jimly berharap dapat
melakukan islah.
Etika politik itu dimulai dari etika Pemilu, kemudian etika
penyelenggara, dan selanjutnya etika peserta dan pemilih. Saya berharap PPP
dapat menjadi pelopor dalam politik yang beretika dan berakhlak, tutur
dia. (Arif Syarwani)