Tana Toraja, DKPP – Mengemban tugas sebagai anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panita Pemilihan Kecamatan (PPK) bukan perkara mudah. PPS dan PPK paling sering dan rawan digoda oleh para pihak yang berkepentingan dalam pemilu maupun pilkada.
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Prof. Teguh Prasetyo mengungkapkan PPS dan PPK adalah ujung tombak demokrasi yang menjaga kemurnian suara rakyat.
“Ujung tombak demokrasi dan kemurnian suara itu ada di tangan saudara (PPS dan PPK), pasti akan sering digoda oleh kandidat, tim sukses, liaison officer (LO), maupun pendukung paslon,” ungkap Teguh Prasetyo dalam acara Bimbingan Teknis Penerapan Kode Etik Bagi Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Tana Toraja, Sabtu (19/9/2020).
Seluruh kandidat yang bertarung dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 dipastikan akan menggunakan berbagai cara untuk menang, tidak terkecuali di Pilkada Kabupaten Tana Toraja.
Oleh karena itu, Teguh Prasetyo mengingatkan anggota PPS dan PPK se-Kabupaten Tana Toraja untuk hati-hati karena bisa digoda dan tergoda memanipulasi kemurnian suara rakyat.
“Syarat agar anda tidak digoda apalagi tergoda adalah tidak memihak, adil dan mandiri. Hati-hati anda ini rawan sekali digoda, nanti jadi tergoda,” ungkap Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.
Teguh menambahkan sepanjang sejarah DKPP, tidak sedikit anggota PPS maupun PPK diberhentikan karena tergoda oleh pihak yang berkepentingan sehingga melakukan perubahan suara.
“PPS dan PPK jangan sekali-kali tergoda, ikuti regulasi yang ada agar pilkada ini harus berlangsung secara bermartabat,” tegasnya.
Sebagai informasi, Bimbingan Teknis Penerapan Kode Etik Bagi Penyelenggara Pemilu diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Tana Toraja. Dihadiri oleh anggota dan staf Sekretariat KPU dan anggota PKK se-Kabupaten Tana Toraja. (Humas DKPP)