Banjarmasin, DKPP – Ketua Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu Prof. Jimly Asshiddiqie
mewanti-wanti kepada penyelenggara Pemilu dalam rangka melaksanakan
tahapan Pemilukada serentak. Pasalnya, penyelenggara Pemilu bisa jadi akan
menjadi sasaran kekecewaan bagi peserta Pemilu.
“Peserta yang kecewa akan
mencari-cari kesalahan penyelenggara Pemilu. Kuncinya agar tidak diadukan ke
DKPP adalah penyelenggara Pemilu harus memiliki spirit of serving. Semangat melayani,†katanya dalam pembukaan Focus Group Discussion (FGD) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (16/6).
Kegiatan ini diikuti oleh
seluruh penyelenggara Pemilu baik itu
Panwaslu dan Bawaslu, KPU tingkat kabupaten serta kota se-Provinsi Kalimantan
Selatan. Tema kegiatan ini adalah “Mewujudkan Pilkada Serentak yang
Berintegritas.
Dia menyampaikan bahwa tidak
memiliki spirit ini merupakan salah satu faktor pengaduan peserta Pemilu
ke DKPP. Ada tiga prioritas utama yang harus dilayani oleh penyelenggara Pemilu.
Prioritas pertama adalah peserta Pemilu. Namun dalam melayani peserta pemilu,
penyelenggara Pemilu harus memperlakukan mereka sama. Penyelenggara Pemilu
memiliki jarak yang sama. “Tidak boleh berat sebelah. Tidak boleh condong
terhadap salah satu calon peserta Pemilu,†ujarnya.
Prioritas kedua, adalah
Pemilih. Penyelenggara Pemilu harus memperhatikan hak konstitusional
masyarakat. ketiga, publik termasuk media massa. “Jadi tingkatannya
adalah peserta Pemilu, kedua adalah pemilih dan ketiga baru publik,†ujarnya.
Dia pun berpesan agar penyelenggara
Pemilu itu mesti bersikap imparsialitas, netral, independen dan tidak boleh menerima
suap. Karena melakukan pelanggaran-pelanggaran ini termasuk kategori berat. “DKPP
tidak bisa toleran terhadap pelanggaran-pelanggaran ini,†tutup dia. [rahman
yasin]