Jakarta, DKPP – Menginjak usia yang ke-9, peran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dalam mengawal, menjaga, dan menegakkan kode etik bagi penyelenggara pemilu semakin besar.
Ketua DKPP periode 2017-2019, Dr. Harjono mengungkapkan meski baru berusia sembilan tahun peran DKPP tidak bisa dianggap sebelah mata.
Hal tersebut disampaikan Harjono dalam acara Syukuran HUT ke-9 DKPP RI yang dilaksanakan secara luring dan daring dari Ruang Sidang Utama DKPP, Jakarta, pada Senin (14/6/2021) siang.
“Di usianya ke-9 ini bisa kita lihat bagaimana maha pentingnya sebuah institusi yang namanya DKPP,” kata Harjono saat memberikan sambutan.
Proses demokratisasi mengalami banyak hambatan, tidak terkecuali mengorbankan nyawa. Namun di Indonesia, demokratisasi berjalan dengan aman dan damai.
Harjono menyebut demokratisasi di Indonesia salah satu ditopang oleh lembaga penyelenggara pemilu, salah satunya DKPP. Di mana peran DKPP sangat besar dan strategis.
Anggota Dewan Pengawas KPK ini menambahkan kelembagaan DKPP merupakan warisan bagi demokrasi Indonesia yang akan dijalani oleh generasi yang akan datang.
“Kelembagaan DKPP adalah legacy kelembagaan yang harus dipertahankan bagi generasi yang akan datang,” pungkas Harjono.
Sebagai informasi, Syukuran HUT ke-9 DKPP dihadiri oleh kurang lebih 300 tamu undangan yang hadir secara daring maupun luring. Terdiri dari Komisi II DPR RI, Kementrian Dalam Negeri, Bawaslu, KPU, TPD di 34 provinsi, sesepuh DKPP, media, dan penggiat pemilu.
Di Ruang Sidang Utama DKPP, hadir antara lain Prof. Jimly Ashiddiqie (Ketua DKPP periode 2012 – 2017), Dr. Harjono (Ketua DKPP periode 2012 – 2019), Fritz Edward Siregar, Rahmat Bagja, dan Ratna Dewi Pettalolo (Anggota Bawaslu RI).
Hadir secara daring antara lain M. Hudori (Sekjen Kementerian Dalam Negeri), Ilham Saputra (Ketua KPU RI), Abhan (Ketua Bawaslu RI), Bernad Dermawan Sutrisno (Sekjen KPU RI), dan Gunawan Suswantoro (Sekjen Bawaslu RI). (Humas DKPP)