Banjarmasin,
DKPP- Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hari ini, Selasa (16/6) menyelenggarakan
acara Focus Group Discussion (FGD) di Banjarmasin. Acara ini merupakan satu
rangkaian acara dengan sosialisasi DKPP yang digelar di Universitas Lambung
Mangkurat, kemarin.
Dalam
acara yang bertemakan “Memuwujudkan Pilkada Serentak yang Berintegritas di
Kalimantan Selatan†ini, diikuti oleh seluruh penyelenggara pemilu dari jajaran
KPU dan Panwaslu se-Kalimantan Selatan. Mereka mengutarakan berbagai kendala
yang mereka hadapi di daerah masing-masing terkait pelaksanaan Pilkada yang
akan digelar 9 Desember mendatang.
Berbagai
kendala mereka kemukakan, diantaranya kendala geografis, kualitas SDM, dan
anggaran. Anggota KPU Kota Baru misalnya, mereka mengemukakan bagaimana lokasi
geografis di wilayah mereka. Menurut penjelasan mereka, Kota Baru merupakan
kabupaten terluas di Kalimantan Selatan dengan topografi pegunungan dan laut. Terdapat
sebuah kecamatan yang justru lebih dekat dengan Jawa Timur ketimbang ibu kota
Kabupaten, untuk menempuhnya pun harus menggunakan kapal ferry dengan masa
tempuh 12 jam. Selain itu, factor telekomunikasi juga menjadi permasalahan di
daerah tersebut. Hal tersebut disinyalir akan menghambat kinerja penyelenggara terutama
terkait pendistribusian logistic. Faktor alam juga berpengaruh besar dalam
mensukseskan pilkada serentak Desember nanti, karena di prediksi pada bulan
tersebut gelombang ombak setinggi 2-3 meter.
“Masalah
lainnya ialah minimnya SDM yang ada, di daerah terpencil tidak ada masyarakat
yang lulusan SLTA, paling tinggi SMP atau bahkan sekedar bisa baca tulis, jika
kami merekrut mereka kami menyalahi undang-undang, namun bila tidak merekrut mereka
maka tidak akan ada pemilu disana karena tidak ada PPS,†ujar salah satu
peserta FGD.
Sedangkan
terkait anggaran, peserta mengakui hingga saat ini belum mendapatkan anggaran
untuk pelaksanaan Pilkada sementara tahapan harus tetap berjalan. (Susi Dian Rahayu)