“Srikandi Pemilu dari Timur” adalah julukan yang pantas disandangkan kepada Ratna Dewi Pettalolo. Perempuan kelahiran Palu, 10 Juni 1967 ini sudah berkecimpung di dunia kepemiluan sejak tahun 2009.
Dimulai dengan menjabat sebagai Ketua Panwas Pemilu Kota Palu. Kinerjanya telah teruji dengan sejumlah pemilu, antara lain Pemilu Tahun 2009, Pilkada Kota Palu Tahun 2010, dan Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah 2011.
Karir perempuan yang karib disapa Dewi dalam pengawasan kepemiluan tidak pernah surut. Tahun 2012 – 2017 terpilih sebagai Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah. Kemudian naik ke pentas nasional dengan menjadi Anggota Bawaslu RI Periode 2017 – 2022.
Sejumlah penghargaan diperoleh Dewi selama menjadi pengawas pemilu. Antara lain Pengawas Pemilu Terbaik Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah (2009) dan Bawaslu Award (2015).
Dewi kemudian dipercaya menjadi Anggota DKPP RI Peridoe 2022 – 2027. Namun, terlebih dahulu ia pernah menjadi Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Provinsi Sulawesi Tengah dari unsur Bawaslu (2014 – 2016) dan Anggota DKPP RI Ex Officio Bawaslu (2017 – 2018).
Menurut Dewi, tugas DKPP sebagai lembaga penegak kode etik bagi penyelenggara pemilu ke depan menghadapi Pemilu Serentak 2024 bukan perkara yang mudah. Oleh karena itu perlu sinergitas yang kuat di internal DKPP maupun eksternal penyelenggara pemilu dan seluruh stakeholder.
“Sehingga sinergitas menjadi kata kunci kesuksesan, keberhasilan menjalankan tugas sebagai pengawal etik penyelenggara pemilu,” tegasnya.
Dewi sendiri mengenyam pendidikan (S1) Fakultas Hukum, Universitas Tadulako, lulus pada tahun 1991. Kemudian dilanjutkan (S2) di Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, lulus tahun 2005, dan memperoleh gelar Doktor tahun 2016 di universitas yang sama.