Jakarta, DKPP -Untuk kali pertama di bulan Ramadan, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bekerjasama dengan Komunitas Seni “Naraaksi” menggelar panggung musik dan street art di pedestrian perempatan lampu merah Thamrin-Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2019). Acara dengan tema “Integritas Pemilu untuk Integrasi Bangsa” ini dimulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.40 WIB.
Naraaksi merupakan seniman yang menyuarakan nasionalisme dan kebangsaan. Personel Naraaksi terdiri atas Aang pada vokalis, Udin dan Bebel pemain gitar dan bas, Ebi penabuh drum, Anas pada keyboard, Wawan pada biola. Selain itu, personel lain pembaca puisi: Aprilian, Umar, dan Hendri.
Mereka membawakan delapan lagu religi seperti Alhamdulilah milik Opick, Dengan Nafasmu milik Ungu, Maulana milik Sabyan, Ya Allah milik Wali. Kemudian lantunan lagu-lagu lain seperti Takkan Ada yang Bisa milik WAE kustik, Bidadari Surga (Uje), Ampunkan Diriku (Vagetos), Kebesaran-Mu (ST-12), Tak Ada yang Abadi (Noah), Jangan menyerah (D’masiv). Pentas mereka diselingi dengan musikalisasi puisi dan juga aksi teater. Selain lagu-lagu yang populer, mereka juga melantunkan lagu-lagu karya mereka sebanyak lima lagu yaitu , Kau Jual Cinta, Bumi Kita, Selamat Datang, dan DKPP. Di akhir pentas acara ditutup dengan lagu Berkibarlah.
Kegiatan ini sangat menghibur. Terutama bagi pengguna jalan kaki (pedestrian) yang melintas di sekitar Jalan Thamrin-Wahid Hasyim, Jakarta. Pejalan yang melintas diberikan brosur tentang DKPP, menyebar questioner. Menjelang magrib, pejalan kaki diberi takjil. “Acaranya sangat bagus. Terutama bagi saya yang baru kali ini tinggal di Jakarta,” kata Timotius dari Manado.
Hal serupa disampaikan oleh Wuli, warga Bekasi. Dia mengapresiasi dengan acara ini karena sangat menghibur terutama bagi para pejalan kaki yang melintas trotoar. Sembari menunggu lampu hijau traffic light, ia bisa menyaksikan pentas terlebih dahulu. Selain itu, mengenalkan DKPP juga kepada pengguna jalan. “Acara ini juga sangat bagus untuk mengenal DKPP, karena sebelumnya saya juga tidak tahu apa itu DKPP,” katanya.
Hamirudin Udu menyampaikan, kegiatan ini merupakan sebuah ide kreatif untuk masyarakat ibu kota. Terlebih suasana ibu kota saat ini sedanga hangat. Sehingga dengan ide-ide seperti ini tensi politik ini bisa diredam. Ia juga berharap karena kegiatan ini dilaksanakan oleh DKPP, DKPP turut menyosialisasikan dan mendorong kepada masyarakat untuk menempuh jalur prosedur dalam penanganan masalah-masalah pemilu. “Kita dorong masyarakat untuk menempuh jalur prosedur. Bila ada dugaan pelanggaran terkait dengan Proses Pemilu melaporkan ke Bawaslu, terkait dengan hasil menempuh jalur ke Mahkamah Konsitusi dan jika itu penyelenggara Pemilu maka ke DKPP,” pungkasnya. [Teten Jamaludin]