Yogyakarta, DKPP – Beragam cara dilakukan agar petugas itu tampak netral. Seperti di TPS 14 Kelurahan Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Berjarak sekitar 20 km dari Kota Yogyakarta, lokasi ini ditempuh sekitar 45 menit jika menggunakan mobil. TPS 14 di Kelurahan Salamrejo sendiri menjadi satu dari lima TPS yang dikunjungi oleh Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, Prof. Teguh Prasetyo pada saat hari pemungutan hari suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Saat berkunjung ke TPS tersebut, Teguh dan rombongan yang menyertainya harus melintas hutan jati.
TPS 14 sendiri bertempat di salah satu rumah warga. Di TPS ini jumlah DPT 252 orang, sementara yang menggunakan hak pilih sebanyak 204 orang.
TPS ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan TPS lainnya karena semua petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), baik laki-laki maupun perempuan, mengenakan baju lurik, pakaikan tradisional Jawa. laki-laki maupun perempuan menggunakan baju lurik. Khusus untuk laki-laki dilengkapi dengan blangkon khas Yogyakarta.
Ketua KPPS setempat, Rubitas mengungkapkan, pihaknya sengaja memakai pakaian adat untuk menghindari kesan memihak. Pakaian tradisional disebutnya dapat mewakili kesan netralitas dari KPPS karena sulit untuk diidentikkan dengan salah satu partai politik. “Dengan pakaian adat ini, tampak lebih netral,” ujarnya.
Sementara itu, Teguh mengapresiasi upaya petugas KPPS 14 untuk mengedepankan kesan netralitas dalam Pemilu serentak 2019. Kepada Rubitas, ia pun menanyakan kendala yang dihadapi oleh petugas dalam menyiapkan tahapan pemungutan suara. Ditanya demikian, Rubi menjawab, “Sampai saat ini pelaksanaan berjalan lancar. Sebagian besar yang terdaftar dalam DPT menggunakan hak pilihnya”. [teten jamaludin]