Makassar, DKPP – Anggota
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Prof Anna Erliyana mengatakan,
lembaganya tidak perlu ditakuti oleh KPU dan Bawaslu. Lembaganya bukan atasan
Bawaslu dan KPU.
“Kami tidak merasa sebagai atasan KPU
dan Bawaslu. DKPP tak perlu ditakuti. Dan DKPP bukan kompetitor,†kata Prof
Anna Erliyana pada acara Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemungutan dan
Penghitungan Suara Serta Rekapitulasi Penghitungan Suara Secara Terintegrasi di
9 Provinsi, belum lama ini.
Acara ini bertempat di Hotel
Singgasana, Jalan Kajaolalido No.16, Makasar. Pesertanya sebanyak 50 orang.
Mereka berasal dari KPU dan Bawaslu Provinsi Sulawesi dan KPU serta Panwaslu
Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan.
Anna Erliyana yang juga guru besar
Hukum Administrasi dari Universitas Indonesia itu mengatakan, KPU-KPU di daerah
tidak perlu takut diawasi. “Apabila apa yang telah dilakukan sudah benar,
kenapa mesti takut diawasi,†ujarnya.
Untuk itu dia menyarankan agar KPU
profesional dalam menjalankan tugasnya. Bila itu terjadi, Bawaslu tidak akan
lagi memelototi KPU. “Apabila sudah bertindak profesional maka pengawas juga
akan merasa capai sendiri,†kata perempuan berjilbab itu.
Dia menambahkan, anggota penyelenggara
Pemilu yang melanggar kode etik itu adalah mereka yang melanggar asas-asas
penyelenggara Pemilu seperti transparansi, profesionalitas, imparsialitas dan
lain-lain.
“Idealnya, tidak ada lagi generasi
kedua DKPP. DKPP cukup sekali saja periode ini. DKPP itu nanti tidak perlu.
Tapi untuk mencapai ke arah ini membutuhkan waktu. Kondisi ini bila sudah
terbangunnya etika yang baik dan terbangunnya trust yang baik
sesama penyelenggara Pemilu,†tutup Anna. [Humas]