*** Mudah Dibicarakan, Tapi Sulit DIpraktikan
Jakarta, DKPP – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menjelaskan bahwa kehadiran DKPP guna menjaga kehormatan Pemilu, termasuk mengikis perbuatan yang tidak terhormat. ”Yang mengganggu kehormatan, kita bisa sisihkan, bisa dikoreksi, bisa ditegur yang sifatnya mendidik. Supaya kita bisa memperbaiki diri. Bukan untuk memecat-mecat,” jelas dia saat memberikan orasi satu tahun DKPP dan pertanggungjawaban publik di halaman parkir sekretariat Bawaslu, Jalan Thamrin, Kamis (27/06).
Meski sederhana, ulang tahun DKPP cukup meriah. Dalam kesempatan itu, hadir sejumlah tamu undangan baik pejabat pemerintah, aktivis mahasiswa, aktivis lembaga swadaya masyarakat dan sejumlah perwakilan dari kedutaan luar negeri dan media. Hadir pula fungsionaris partai politik seperti Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua DPP Partai Nasdem Siti Nurbaya dan perwakilan dari Lemhanas Ario Widjanarko.
Lanjut dia, DKPP ini fungsinya membangun citra Pemilu yang berintegritas. Ini merupakan tema besar yang mudah dibicarakan, tetapi cukup sulit untuk dipraktikan. “Kita coba menjadi model dari impian bangsa kita, mengenai integritas itu,” ujarnya.
Pihaknya sudah bertemu dengan pimpinan KPK mendiskusikan mengenai sistem integritas nasional. Karena kerusakan moral bangsa sudah kian parah. Sistem norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah rusak. Maka, tidak bisa lagi hanya mengandalkan hukum. “Kita harus membangun sistem integritas. Sistem integritas itu bukan cuma yang diteken, pakta integritas, yang mengandalkan kesadaran individual. Tetapi ada sistem yang kita pastikan untuk bisa bisa mengontrol perilaku yang mencerminkan impian kita tentang integritas,” tutup Jimly. (TTM)