Jakarta, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Dr. Ida Budhiati menghadiri kegiatan Apel Siaga dalam Rangka Pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2019 yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019) pagi. Hadir Ketua KPU RI Arif Budiman, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idros dan anggota, serta Ketua Bawaslu DKI Jakarta Moch. Jufri.
Apel siaga dihadiri oleh seluruh Komisioner KPU Provinsi DKI Jakarta, Komisioner KPU Kabupaten/Kota se- Provinsi DKI Jakarta, sekretariat KPU DKI Jakarta, sekretariat KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi DKI Jakarta, dan para camat serta lurah se-Pronvisi DKI Jakarta. Peserta apel wali kota se-Provinsi DKI Jakarta, unsur KPU sebanyak 2.449 orang, Pemerintah Daerah 551 orang.
“Apel siaga dilaksanakan dalam rangka pernyataan sikap bahwa Penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan, kelurahan, dan tempat pemungutan suara siap melaksanakan Pemilu serentak 17 April 2019 di Provinsi DKI Jakarta dengan penuh dedikasi dan integritas serta melaksanakan tugas dengan baik sehingga pemilu terlaksana dengan langsung, umum, bebas, jujur dan adil,” kata Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idros.
Ketua KPU RI Arif Budiman berpesan agar seluruh penyelenggara pemilu tidak gampang tergoda oleh rayuan peserta pemilu. Karena, mudahnya terbujuk rayuan peserta atau tim sukses menjadi sumber malapetaka terhadap pelaksanaan pemilu. “Bila Anda cenderung ke kanan, maka percayalah yang kiri akan menyerang Anda. Begitu juga sebaliknya. Jadi satu-satunya yang harus Anda kerjakan adalah berpegang teguh pada aturan. Saya juga berpesan kepada Anda, agar menjaga soliditas tim. Jangan ribut atau bertengkar sesama penyelenggara pemilu,” pintanya.
Sementara itu, Gubenur DKI Jakarta Anies Bawedan mengapresiasi terhadap kinerja penyelenggara pemilu. Penyelenggara Pemilu bertugas di belakang layar. ”Mereka bergerak di belakang layar, menyiapkan panggung, menyiapkan tenda, mereka yang mengatur ini semua. Tidak terlihat, besok pada tanggal 17 April bekerja di belakang layar. Kitanya menyiapkan 29 ribu lebih TPS di Jakarta. Karena itu pesan saya, pegang ini sebagai amanat. Sampaikan kepada yang di rumah bahwa saya bekerja dengan memegang harga diri, harga diri itu tidak bisa dirupiahkan. Bila bisa tukar dengan rupiah, maka harga diri itu akan hilang,” pesannya. [Teten Jamaludin]