Kupang, DKPP –
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Saut H Sirait mengajak anggota
KPU dan Panwaslu se-Nusa Tenggara Timur untuk mengamankan Pemilu. Saut
menyampaikan tersebut dalam acara Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemungutan dan
Penghitungan Suara Serta Rekapitulasi Penghitungan Suara Secara
Terintegrasi, belum lama ini.
Acara ini bertempat di Swiss Bell Hotel, Kupang, Kamis (13/3).
Pesertanya 50 berasal dari KPU dan Bawaslu Provinsi Nusa Tenggara Timur dan KPU
serta Panwaslu Kabupaten dan Kota se-Nusa Tenggara Timur.
“Mari berjuang untuk mengamankan surat suara dan pengamanan
jumlah suara. Agar menghasil Pemilu yang kredibel dan berintegritas,†tegas
Saut.
Dia menerangkan, dalam pelaksanaan Pemilu khususnya di tempat
pemungutan suarat (TPS) Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. “Lihat, para
panitia (TPS, red) menggunakan seragam atau pakaian adat daerah.
Ada pula yang pakai door price untuk memikat hati calon
pemilih agar mereka datang ke TPS. Ini kreasi rakyat. Betapa mentradisinya
Pemilu di Indonesia. Kultur yang baik Pemilu di Indonesia. Jangan kita rusak,â€
ungkapnya.
Dia mengungkapkan, penghitungan suara di tingkat TPS mendapat
prestasi yang baik. Setelah penghitungan di TPS panitia dan yang yang
menyaksikan penghitungan suara bertepuk tangan karena mereka bahagia
penghitungan sudah selesai.
“Saya saksikan berdasarkan hasil kunjungan ke ribuan TPS-TPS
yang pernah saya kunjungi. Namun ketika di tingkat PPS dan PPK, dari the best menjadi the worse,†ungkap
mantan calon anggota DPD dari DKI Jakarta pada Pemilu 2009 itu.
Berdasarkan pengalamannya ketika mencalonkan menjadi anggota DPD
dari daerah pemilihan DKI Jakarta, jumlah suara di TPS masih aman. Namun ketika
sudah di PPK banyak jumlah suaranya yang hilang. Hilangnya jumlah suara itu
karena saksi di tingkat PPK tidak mengawasi secara 24 jam.
“Saya tidak mau itu terjadi. Kita ini adalah aparatus negara.
Apakah akan mengkhianati bangsa inimelalui tindakan mengaminkan kecurangan atau
menjadi pahlawan karena berjuang melawan kecurangan.
Habis-habisan untuk menegakan kejujuran dan keadilan dalam
Pemilu?†kata pria yang juga pendeta itu. [Humas]