Jakarta, DKPP- Pengamat politik sekaligus Inisiator Gerakan Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Bersih Adhie M Massardi berpendapat bahwa kehadiran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjadi bagian penting di republik ini. Pasalnya, proses demokrasi di negara ini mekanismenya melalui Pemilu.
“Kita semua tahu, hampir semua penyelenggara Pemilu (KPU) di negeri ini tidak benar. Dan selama ini belum ada yang bisa mentralisir ketidakberesan tersebut. Lembaga seperti Bawaslu posisinya bisa dikatakan setara atau bahkan berada di bawahnya,” kata Adhie Massardi di sela acara ulang tahun pertama DKPP di Jakarta, Rabu (27/6).
Langkah DKPP yang telah berani memecat banyak penyelenggara Pemilu, menurut Adhie, adalah bukti konkret bahwa lembaga ini sangat dibutuhkan.
“Hanya dalam satu tahun, DKPP saya kira sudah menghasilkan banyak produk demokrasi yang luar biasa. Ini tidak lepas dari peran ketuanya, Prof Jimly Asshiddiqie, seorang intelektual yang saya hormati. Menurut saya, dalam 3 tahun ke depan DKPP bisa menjadi lembaga bergengsi,” ujar mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Terkait sistem etika yang diperkenalkan Prof Jimly, Adhie sangat mendukung. Sistem etika, dalam konteks penyelenggara Pemilu bisa menjadi tahap awal sebelum proses hukum.
“Saya secara pribadi berharap, sanksi etik yang telah dijatuhkan oleh DKPP bisa ditindaklanjuti dengan proses hukum pidana. Pasalnya, hampir semua pelanggaran etika ujung-ujungnya juga ada pelanggaran pidana. Jadi, dengan dua proses ini diharapkan tercipta penyelenggara Pemilu yang bersih dan berintegritas,” tegas Koordinator Gerakan Indonesia Bersih. [AS]