Malang, DKPP – Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sosialisasi penegakan
kode etik penyelenggara Pemilu dengan tema Penegakan Etika Dalam
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara di Kampus Universitas Muhammadiyah
Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (6/10). Kegiatan ini
merupakan hasil kerja sama DKPP dengan Universitas Muhammadiyah Malang.
Hadir dalam kesempatan ini adalah Wakil Gubenur Saefullah Yusuf, komisioner
KPU dan Bawaslu Jawa Timur, Wali Kota Malang, Ketua dan Anggota KPU dan Panwas
yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak di Jawa Timur, fungsionaris partai
politik, organisasi mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat.
Dalam sambutannya, Pembantu Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang Dr
Fauzan MPd menyambut baik terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Tema etika
merupakan sangat tepat dan dia pun harap bisa diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dia berkisah tentang seorang raja yang mengadakan sayembara. Raja tersebut
menjanjikan pemenang sayembara akan menggantikan posisinya.
“Ada tiga orang yang ikut. Mereka dikasih pot bunga sama biji rambutan.
Kata raja, ‘tugasnya adalah biji rambutan ini bisa tumbuh dengan
baik. Silakan terjemahkan’,†kata Fauzan.
Lalu ketiga peserta itu berusaha sedapat mungkin memenangkan sayembara itu.
Berbagai upaya ditempuh, namun tidak ada hasilnya. Dua orang peserta merasa
putus asa. Akhirnya, keduanya melakukan jalan pintas. Biji rambutan pemberian
raja itu diganti dengan biji rambutan yang benihnya bagus. Biji rambutan
tersebut tumbuh dengan baik dan lebat buahnya. Sementara peserta ketiga tetap
dengan biji pemberian raja. Pada waktu dimintai laporan perkembangan oleh raja,
peserta pertama dan kedua menjelaskan caranya. Raja pun manggut-manggut.
Sedangkan pada saat giliran kepada peserta ketiga, raja heran karena
kedua peserta bisa tumbuh, sementara peserta ketiga tidak bisa tumbuh.
“Tapi akhirnya, raja pun memilih peserta ketiga karena dia menjalankan
dengan etika. Mana mungkin biji yang sudah direbus itu bisa tumbuh,†katanya
disertai tepuk tangan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah Yusuf menyampaikan bahwa pihaknya
sangat bersyukur karena pengaduan DKPP dari Jawa Timur jumlahnya menurun. Pada
waktu Pemilu Legislatif 2014 Jawa Timur mendapat peringkat ketiga pengaduan
paling banyak. Pengaduan terkait Pilkada 2015 jumlah menurun. Menurutnya,
ada keseriusan dari para penyelenggara Pemilu untuk melaksanakan tugas secara
profesional. “Ini berarti para penyelenggara Pemilu sudah semakin sadar,â€
katanya.
Ada pun Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Gunawan Suswantoro menyampaikan,
kegiatan sosialisasi kode etik penyelenggara Pemilu dimaksudkan untuk
memperluas dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, mahasiswa,
civitas akademika, dan seluruh stakeholders Pemilu mengenai
urgensi penegakan kode etik penyelenggara Pemilu dan keberadaan DKPP. Selain
itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi upaya preventif agar pelanggaran kode
etik penyelenggara Pemilu yang berpotensi menimbulkan cacat integritas
penyelenggaraan Pemilu secara umum dapat diminimalisir. “Harapannya,
penyelenggaraan Pemilu, khususnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta
Walikota dan Wakil Walikota di 19 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang
akan diselenggarakan tahun ini dapat berjalan secara baik dan berintegritas,â€
katanya. [Teten Jamaludin]